Wednesday 8 October 2014

RANGKUMAN MATERI ............boleh ditambahi ya....?

  • Keluhan yang berasal dari masyarakat perlu dikelola dengan hati-hati dan dijawab sesuai tupoksi sebuah lembaga, untuk menghindari biaya yang tidak disangka, misalnya adanya tuntutan secara hukum atau yang lain. 
  • Inflasi adaalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
  • Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali, keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.  http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
  • Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
  • Kerjasama regional merupakan bentuk kerjasama antar negara yang merupakan suatu yang normal dalam proses perkembangan suatu masyarakat, sebagai mekanisme untuk mempertahankan diri dari kekuatan lain, dan merupakana ancaman bagi pelaku usaha pada level domestic.
  • Exchange rate atau nilai tukar adalah harga mata uang satu negara dalam satuan mata uang lainnya yang biasa disebut dengan reference currency (Shapiro, Alan, 45). Exchange rate dapat diperdagangkan dengan dua cara, yaitu: dengan nilai sekarang (spot rate); transaksi yang dilakukan segera, atau dengan nilai masa depan (forward rate); transaksi dilakukan pada waktu tertentu di masa depan. Nilai suatu mata uang ditentukan oleh demand dan supply mata uang terkait.
  • 6 faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara 2 negara, 1. Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara, 2. Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara, 3. Neraca perdagangan, 4. Hutang publik (Public debt), 5. Ratio harga ekspor dan harga impor, 6. Kestabilan politik dan ekonomi.
  • Analisis Biaya Manfaat ini tidak hanya untuk kegiatan yang bersifat ekonomi, namun juga dapat digunakan untuk analisis dampak terhadap lingkungan sekitar.Tiga kemungkinan cara pengukuran manfaat & biaya: 1.Pengukuran secara kuantitatif dengan satuan mata uang (rupiah) 2.Pengukuran secara kuantitatif tanpa menggunakan satuan mata uang (non rupiah)3.Pengukuran secara kualitatif.
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PerMen PU) No.15/ PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.  http://www.penataanruang.com/fungsi-dan-manfaat2.html 
  • Rencana pola ruang wilayah provinsi merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah provinsi yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. http://www.penataanruang.com/rencana-pola-ruang2.html
  • Rencana pola ruang wilayah provinsi berfungsi: 
    • sebagai alokasi ruang untuk kawasan budi daya bagi berbagai kegiatan sosial ekonomi dan kawasan lindung bagi pelestarian lingkungan dalam wilayah provinsi;  
    • mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; 
  • sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan 
  • sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang skala besar pada wilayah provinsi. www.penataanruang.com/rencana-pola-ruang2.html
  •  
  •  



Wednesday 1 October 2014

BIAYA (Dalam Analisis Manfaat Biaya Sosial Oleh Agus Sugiyono)

BIAYA


Biaya sosial dapat diperkirakan dengan menggunakan prinsip oportunity cost, untuk membedakan dengan biaya untuk pembelian barang bagi individu. Oportunity cost dalam penggunaan sumber daya alam merupakan nilai tertinggi bagi masyarakat dari berbagai alternatif penggunaan sumber daya tersebut. Sehingga pendekatan oportunity cost merupakan pendekatan yang terbaik untuk menentukan nilai dari biaya yang tidak berwujud.

Kelemahan dari analisis ini adalah membutuhkan perhitungan manfaat secara kuantitatif, sedangkan banyak proyek pemerintah yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini dapat menyebabkan untuk proyek yang kurang menguntungkan bagi masyarakat akan dipilih sedangkan yang lebih bermanfaat tidak dipilih karena proyek yang kedua tidak dapat diukur manfaatnya secara kuantitatif. Kelemahan lain adalah tidak mempunyai fleksibilitas, sehingga dikatakan bahwa apabila analisis manfaat dan biaya dilaksanakan terlalu jauh, maka pemerintah tidak lagi dilaksanakan oleh wakil-wakil rakyat yang membawa aspirasi rakyat, akan tetapi pemerintah dilaksanakan oleh robot-robot.

Analisis manfaat dan biaya dalam kenyataannya lebih sudah dari pada teori yang sudah dibahas, karena baik manfaat maupun biaya bisa berubah sepanjang waktu. Hal ini dapat terjadi pada proyek investasi yang nilai ekonomisnya berlangsung lama dan kebanyakan mempunyai aspek resiko. Disamping itu meskipun biaya modal hanya terjadi pada permulaan investasi tetapi biaya operasi yang jumlahnya cukup besar kemungkinan harus dikeluarkan dalam tahun-tahun mendatang. Implikasi ini adalah perlunya ketelitian dalam menentukan faktor diskonto dan memperkirakan resiko yang tidak dikehendaki yang mungkin terjadi.

ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA SOSIAL (Rangkuman dari makalah Agus Sugiyono_Program Pasca Sarjana: Magister Sains dan Doktor))

Pengertian:
Analisis Manfaat dan Biaya Sosial ini menilai segi manfaat biaya secara menyeluruh, terutama terkait dengan effect terhadap masyarakat sebagai komunitas. Analisis manfaat biaya ini biasanya juga terintegrasi dengan kajian-kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Saat ini Analisis Manfaat dan Biaya ini merupakan alat utama dalam membuat evaluasi program atau proyek untuk kepentingan publik. 

KLASIFIKASI:
Dalam membuat analisis manfaat biaya harus melihat berdasarkan kepentingan masyarakat luas, sehingga dapat dikelompokkan menjadi dua (2), yaitu:
1. Analisis Manfaat Biaya suatu proyek secara riil.

Manfaat riil dibedakan lagi menjadi langsung/primer dan tidak langsung/sekunder (direct/primary dan indirect/secondary).  

Manfaat langsung berhubungan dengan tujuan utama dari proyek atau program. Manfaat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya proyek atau program tersebut.

Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang tidak secara langsung disebabkan karena adanya proyek yang akan dibangun atau merupkan hasil sampingan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan manfaat adalah hanya kenaikan hasil atau kesejahteraan yang diperhitungkan sedangkan kenaikan nilai suatu kekayaan karena adanya proyek tersebut tidak diperhitungkan.
Manfaat riil adalah manfaat yang timbul bagi seseorang yang tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat riil dibedakan pula menjadi manfaat yang berwujud (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible). Istilah berwujud ditetapkan bagi yang dapat dinilai di pasar, sedangkan yang tidak berwujud untuk segala sesuatu yang tidak dapat dipasarkan. Manfaat dan biaya sosial tergolong dalam kategori manfaat yang tidak dapat dipasarkan sehingga termasuk kategori manfaat dan biaya yang tidak berwujud (intangible benefits dan intangible costs).


2. Analisis Manfaat Biaya suatu proyek secara semu (pecuniary). 
Analisis semu ini yang cukup sulit untuk dilakukan perhitungannya.
Manfaat semu adalah yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut.


Memperkirakan Nilai yang Tidak Berwujud

Manfaat tidak berwujud dapat ditentukan berdasarkan pengukuran langsung. Penentuan manfaat secara langsung ini secara konsep dapat diterapkan, tetapi banyak kendala dalam melakukan pengukuran sebenarnya. Untuk mengatasi kendala ini maka nilai manfaat diperkirakan berdasarkan willingness to pay atau kesediaan orang untuk membayar. Beberapa pendekatan dari konsep willingness to pay yang penting adalah: 

1. Nilai Kesehatan


Kesediaan orang untuk mengeluarkan biaya pengobatan atau untuk menghindari sakit akibat pencemaran udara tersebut dapat dipakai sebagai ukuran manfaat dari program penanggulangan pencemaran.

2.Nilai Kehidupan


Nilai kehidupan ini sangat kompleks karena berhubungan dengan statistik, baik menyangkut umur rata-rata manusia maupun penghasilan sekelompok masyarakat dan bukan hanya individu.
3. Biaya Perjalanan

Pendekatan biaya perjalanan dipakai untuk menilai barang yang pada umumnya oleh masyarakat dinilai terlalu rendah, misalnya barang rekreasi (keindahan dan kenyamanan). Untuk memperkirakan manfaat barang tersebut maka digunakan proksi biaya perjalanan untuk mencapai tempat tersedianya barang rekreasi tersebut. Secara tidak langsung dapat ditentukan biaya perjalanan orang untuk menikmati barang rekreasi, misalnya menikmati keindahan pesut, keindahan Danau Toba dan sebagainya. Dengan mempergunakan data biaya perjalanan pada sampel yang besar maka dapat diperkirakan willingness to pay untuk suatu kenyamanan lingkungan hidup. Hasil yang didapat dari pendekatan ini juga dapat memperlihatkan perbedaan pandangan setiap keluarga terhadap kenyamanan lingkungan hidup yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. 

4. Contigent Valuation (CV)

Willingness to pay dapat juga diperkirakan berdasarkan survei atau kuesioner langsung ke masyarakat. Keberhasilan dari survei ini tergantung dari perencanaan dalam pembuatan kuesioner. Kuesioner harus dibuat secara cermat dan mudah dipahami oleh responden sehingga tidak menimbuhkan kesalahan penafsiran. Masalah utama dari pendekatan ini adalah hasil yang didapat belum mencerminkan karakter masyarakat yang sebenarnya.