Sebenarnya analisa tentang daya
dukung dan daya tampung tertama untuk lahan, diperlukan kajian yang
komprehensif antar disiplin ilmu, karena kajian daya dukung dan daya tampung
lahan terkait erat dengan kemampuan lahan untuk mampu tidaknya menampung
kegiatan tersebut.
Dalam makalah ini, akan
difokuskan pada daya dukung hotel. Daya dukung hotel ini mencoba melihat
perbandingan antara kebutuhan hotel dengan jumlah tamu yang berkunjung di hotel
tersebut. Dari data tahun 2013 terlihat bahwa jumlah hotel di Kabupaten Sleman
mencapai 387 buah dengan jumlah kamar 5.663 buah, dengan tempat tidur 8.181
buah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Table 1. dibawah ini.
Table 1.
Banyaknya
Hotel/Penginapan, Kamar dan Tempat Tidur
di Kabupaten
Sleman, Tahun 2008 – 2013.
Tahun
|
Hotel/Penginapan
|
Kamar
|
Tempat Tidur
|
2008
|
392
|
5209
|
8013
|
2009
|
395
|
5300
|
8123
|
2010
|
420
|
5847
|
8581
|
2011
|
397
|
6138
|
9288
|
2012
|
395
|
6320
|
9221
|
2013
|
387
|
5663
|
8181
|
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2013.
Data yang tersedia tersebut
menunjukkan trend yang menurun dari jumlah hotel atau pun penginapan, jumlah
hotel tertinggi dicapai pada tahun 2010 dengan jumlah 420 buah. Kalau ditarik
berdasarkan analisis kejadian luar biasa bencana, ada keterkaitan baik langsung
maupun tidak langsung kejadian letusan besar Gunungapi Merapi 2010 menjadi
salah satu sebab penurunan jumlah hotel, dengan asumsi bahwa penurunan jumlah
hotel ini terkait dengan jumlah penurunan wisatawan. Tren menurun juga terjadi pada
tahun 2013, total jumlah kamar hanya mencapai 5.663 buah.
Berdasarkan kajian dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata juga menunjukkan data kebutuhan kamar di Kabupaten
Sleman, untuk lebih jelasnya lihat Tabel 2. berikut:
Table 2.
Hasil Analisis
Kebutuhan Kamar
di Kabupaten
Sleman Tahun 2008 - 2013.
Tahun
|
Kebutuhan Kamar
|
Kamar yang tersedia
|
Kamar yang tersisa
|
2008
|
-
|
5.209
|
-
|
2009
|
3.584
|
5.300
|
1.716
|
2010
|
3.220
|
5.847
|
2.627
|
2011
|
2.485
|
6.138
|
3.653
|
2012
|
3.444
|
6.320
|
2.876
|
2013
|
4.403
|
5.663
|
1.743
|
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2013.
Berdasarkan data tersebut,
menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan jumlah tamu yang menginap di Hotel. Ada
sedikit penurunan jumlah tamu menginap yaitu ketika tahun 2011, hal ini terkait
dengan bencana besar yang menimpa Kabupaten Sleman yaitu letusan Gunungapi
Merapi tahun 2010. Bencana ini juga menyebabkan setidaknya ada 23 hotel dan
penginapan yang tutup atau tidak beroperasi. Jika dilihat dari keseluruhan
data-data tersebut, masih ada sisa jumlah kamar yang tidak dihuni, jadi ada
sisa jumlah kamar yang tersisa tiap tahunnya.
Ada sedikit
pemikiran, ketika investor akan menanamkan modal atau berinvestasi di bidang
kepariwisataan di Kabupaten Sleman. Penanaman modal tersebut hendaknya
memperhatikan konsep kelokalan, dimana menjual ketradisionalan sebagai aset
utama dalam kepariwisataan. Konsep ini dapat diwujudkan dalam bentuk desa
wisata. Ada beberapa hal yang perlu dicermati pemerintah ataupun pengelola
wisata dan para calon investor yang akan mengembangkan konsep desa wisata,
yaitu:
1.
Aspek Perencanaan dan Pembangunan
2.
Aspek Investasi
3.
Aspek Sosial Kultural
4.
Aspek Sumber Daya Manusia dan Manajemen Usaha
5.
Aspek Pembangunan Jejaring Kemitraan