Friday 26 June 2015

DAYA DUKUNG PEMBANGUNAN PARIWISATA DI KABUPATEN SLEMAN

Sebenarnya analisa tentang daya dukung dan daya tampung tertama untuk lahan, diperlukan kajian yang komprehensif antar disiplin ilmu, karena kajian daya dukung dan daya tampung lahan terkait erat dengan kemampuan lahan untuk mampu tidaknya menampung kegiatan tersebut.
Dalam makalah ini, akan difokuskan pada daya dukung hotel. Daya dukung hotel ini mencoba melihat perbandingan antara kebutuhan hotel dengan jumlah tamu yang berkunjung di hotel tersebut. Dari data tahun 2013 terlihat bahwa jumlah hotel di Kabupaten Sleman mencapai 387 buah dengan jumlah kamar 5.663 buah, dengan tempat tidur 8.181 buah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Table 1. dibawah ini.

Table 1.
Banyaknya Hotel/Penginapan, Kamar dan Tempat Tidur
di Kabupaten Sleman, Tahun 2008 – 2013.

Tahun
Hotel/Penginapan
Kamar
Tempat Tidur
2008
392
5209
8013
2009
395
5300
8123
2010
420
5847
8581
2011
397
6138
9288
2012
395
6320
9221
2013
387
5663
8181
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2013.

Data yang tersedia tersebut menunjukkan trend yang menurun dari jumlah hotel atau pun penginapan, jumlah hotel tertinggi dicapai pada tahun 2010 dengan jumlah 420 buah. Kalau ditarik berdasarkan analisis kejadian luar biasa bencana, ada keterkaitan baik langsung maupun tidak langsung kejadian letusan besar Gunungapi Merapi 2010 menjadi salah satu sebab penurunan jumlah hotel, dengan asumsi bahwa penurunan jumlah hotel ini terkait dengan jumlah penurunan wisatawan. Tren menurun juga terjadi pada tahun 2013, total jumlah kamar hanya mencapai 5.663 buah.
Berdasarkan kajian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga menunjukkan data kebutuhan kamar di Kabupaten Sleman, untuk lebih jelasnya lihat Tabel 2. berikut:

Table 2.
Hasil Analisis Kebutuhan Kamar
di Kabupaten Sleman Tahun 2008 - 2013.

Tahun
Kebutuhan Kamar
Kamar yang tersedia
Kamar yang tersisa
2008
-
5.209
-
2009
3.584
5.300
1.716
2010
3.220
5.847
2.627
2011
2.485
6.138
3.653
2012
3.444
6.320
2.876
2013
4.403
5.663
1.743
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2013.
Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan jumlah tamu yang menginap di Hotel. Ada sedikit penurunan jumlah tamu menginap yaitu ketika tahun 2011, hal ini terkait dengan bencana besar yang menimpa Kabupaten Sleman yaitu letusan Gunungapi Merapi tahun 2010. Bencana ini juga menyebabkan setidaknya ada 23 hotel dan penginapan yang tutup atau tidak beroperasi. Jika dilihat dari keseluruhan data-data tersebut, masih ada sisa jumlah kamar yang tidak dihuni, jadi ada sisa jumlah kamar yang tersisa tiap tahunnya.

Ada sedikit pemikiran, ketika investor akan menanamkan modal atau berinvestasi di bidang kepariwisataan di Kabupaten Sleman. Penanaman modal tersebut hendaknya memperhatikan konsep kelokalan, dimana menjual ketradisionalan sebagai aset utama dalam kepariwisataan. Konsep ini dapat diwujudkan dalam bentuk desa wisata. Ada beberapa hal yang perlu dicermati pemerintah ataupun pengelola wisata dan para calon investor yang akan mengembangkan konsep desa wisata, yaitu:
1.      Aspek Perencanaan dan Pembangunan
2.      Aspek Investasi
3.      Aspek Sosial Kultural
4.      Aspek Sumber Daya Manusia dan Manajemen Usaha

5.      Aspek Pembangunan Jejaring Kemitraan

No comments:

Post a Comment