Monday 22 September 2014

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDAMPINGAN (Dr. Bambang Hudayana)

Pembangunan lebih mengejar pertumbuhan daripada pemerataan.
Sekarang individualisme yang muncul, dulu ada tradisi gotong royong. Politik orang desa, sudah berubah dari meminta daripada berusaha. itu yang merusak modal sosial.
Ada perubahan konsep dan paradigma yang dulunya mau merakit, meracik bumbu misalnya, sekarang memilih untuk yang praktis.

Regulasi malah membebaskan kappitalis, ditambah dengan pasar bebas.
Nilai tukar pembeli dibuat menjadi rendah sekali, misalnya harga handphone sama dengan harga tiga ekor kambing.

Rumus pertama, informasi dimiliki oleh yang memiliki modal, kedua, bias ilmu pengetahuan menggilas ilmu tradisional penduduk.

STRATEGI PEMBERDAYAAN

Menghasilkan perubahan dimana bisa mengangkat orang yang miskin dan orang bodoh.
Kata Bill Gate, kenapa banyak orang miskin dan orang bodoh, karena orang pintar serakah.

Di Tradisi Jawa ada seni Ketoprak, biasanya menceritakan cerita tentang raja-raja klu sedih, rakyat juga sedih, seharusnya sekarang sudah dibalik, sehingga bikin wacana tandingan.

Perlawanan Teori down effcet, dilawan dengan Teori orang miskin harus dikasih akses. Mambuat wacana tandingan ini memerlukan ilmu pengetahuan yang kuat.

Hidup kita selalu di hegomoni olah rezim pasar, rezim agama, dan rezim negara, serta rezim kebudayaan.
misalnya cantik identik dengan putih.
Model di negara-negara sejahtera misalnya swedia, pajak tinggi ditarik, namun rakyat dijamin kehidupannya.
kekayaan Social Capital seharusnya direproduksi kembali.

PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Organisaasi yang dimonopoli oleh pemimpinnya dia pasti rapuh.
Perlu ada suatu kerelaan bahwa masyarakat agar bisa berdikari sendiri.

APA ITU PEMBERDAYAAN?
1. Mampu mengenali masalah yang dihadapi? misalnya mereka mengenali tentang masalah yang membuat mereka miskin, kemiskinan itu disebabkan oleh kultural dan struktural. Kultural itu yang mereka sebabakan sendiri misalnya malas, foya-foya, pesimistik, skeptis terhadap kerja keras dll. Sedangkan Struktural, karena sistem pengupahan yang sedikit, biaya berobat mahal,

2. Mampu mengenali cara-cara untuk mebgatasi masalah tersebut.
misalnya harus bekerja keras, meningkatkan modal, meningkatkan teknologi.

3. Mampu mempraktekan cara-cara tersebut.
Misalnya tentang cara-cara berhenti merokok.

4. Mampu mengenali stakeholder atau para pihak yang mampu menyelesaikan masalah.
Teori Pemberdayaan itu tidak menyelesaikan masalah sendirian.
Prinsip Pendampingan merubah kelemahan menjadi kekuatan.
5. Mampu menjalin kerjasama dan trust terhadap orang lain.

No comments:

Post a Comment